Bisnis Indonesia, 31 Agustus 2018

Penulis: Angela Simatupang, Vice President IIA Indonesia & Managing Partner Consulting RSM Indonesia

Hal: 4

Seringkali manajemen risiko dianggap sebagai sebuah kemewahan, ‘’a nice to have’’ dalam perusahaan, sehingga bukan menjadi prioritas bagi perusahaan. Beberapa anggapan yang umumnya dipakai ialah manajemen risiko ada lah untuk perusahaan besar yang punya dana lebih atau untuk industri jasa keuangan, atau bahkan, regulator tidak mewajibkan perusahaan seperti kita untuk me nerapkan manajemen risiko.

“Sebenarnya semua jenis dan tipe organisasi dihadapkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, termasuk perilaku manusia dan budaya, yang bisa punya pengaruh pada kemampuan organisasi mencapai tujuannya,” jelas Angela Simatupang, Vice President IIA Indonesia & Managing Partner Consulting RSM Indonesia, di Jakarta, Rabu (29/8).

20180830_bisnis_indonesia_weekend_hal_4_menyederhanakan_manajemen_risiko.jpg